Sabtu, 22 Februari 2014

HIPERTENSI

Image

Definisi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Tekanan darah tinggi bukan berarti tegangan emosi yang berlebihan, walaupun tegangan emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk semenatara. Tekanan darah normal adalah dibawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan 139/89 disebut “pra-hipertensi” (“pre-hypertension”), dan suatu tekanan darah dari 140/90 atau diatasnya dianggap tinggi.
Angka yang diatas, tekanan darah sistolik, berhubungan dengan tekanan didalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah maju kedalam arteri-arteri. Angka yang dibawah, tekanan diastolik, mewakili tekanan didalam arteri-arteri ketika jantung istirahat (relax) setelah kontraksi. Tekanan diastolik mencerminkan tekanan paling rendah yang dihadapkan pada arteri-arteri.
Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena kerusakan pada organ-organ ini adalah hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis. Untuk sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting sehingga usaha-usaha dapat dibuat untuk membuat tekanan darah menjadi normal dan mencegah komplikasi-komplikasi.
Pada awalnya diperkirakan bahwa kenaikan-kenaikan pada tekanan darah diastolik adalah suatu faktor risiko yang lebih penting daripada peningkatan-peningkatan sistolik, namun sekarang diketahui bahwa pada orang-orang yang berumur 50 tahun atau lebih hipertensi sistolik mewakili suatu risiko yang lebih besar.
Mempengaruhi hampir satu dari empat orang dewasa di Amerika, hipertensi ternyata adalah suatu persoalan kesehatan publik yang utama.

Mengukur Tekanan Darah

Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa (mm Hg).
Manset ditaruh mengelilingi lengan atas dan dipompa dengan sebuah pompa udara sampai dengan tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh disamping badan pada ketinggian dari jantung, dan tekanan dari manset pada lengan dilepaskan secara berangsur-angsur. Ketika tekanan didalam manset berkurang, seorang dokter mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan pada mana dokter pertama kali mendengar denyutan dari arteri adalah tekanan sistolik (angka yang diatas). Ketika tekanan manset berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah tekanan diastolik (angka yang dibawah).

Menentukan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor, jadi adalah penting untuk menstandardisasikan lingkungannya ketika mengukur tekanan darah. Untuk paling sedikit satu jam sebelum tekanan darah diukur, hindari makan, latihan berat (yang dapat menurunkan tekanan darah), merokok, dan minum kopi. Stres-stres yang lain dapat merubah tekanan darah dan perlu dipertimbangkan ketika tekanan darah diukur.
Meskipun demikian kebanyakan perusahaan-perusahaan asuransi mempertimbangkan tekanan darah tinggi adalah 140/90 dan lebih tinggi untuk populasi umum, tingkat-tingkat ini mungkin bukan patokan yang sesuai untuk semua individu. Banyak ahli-ahli pada bidang hipertensi memandang tingkat-tingkat tekanan darah sebagai suatu batasan, dari tingkat-tingkat rendah ke tingkat-tingkat yang lebih tinggi. Batasan seperti ini menyiratkan tidak ada patokan yang jelas atau yang tepat untuk memisahkan tekanan darah normal dari tekanan darah tinggi. Individu-individu dengan apa yang disebut pra-hipertensi (didefinisikan sebagai suatu tekanan darah antara 120/80 dan 139/89) mungkin mendapat manfaat dari penurunan tekanan darah dengan memodifikasi gaya hidup dan mungkin obat-obatan terutama jika ada faktor-faktor risiko lainnya terhadap kerusakan akhir organ seperti diabetes atau penyakit ginjal.
Untuk beberapa orang, pembacaan tekanan darah lebih rendah dari 140/90 mungkin adalah suatu patokan normal yang sesuai. Sebagai contoh, pada situasi-situasi tertentu, seperti pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis yang mengeluarkan (kehilangan) protein kedalam air seni (proteinuria), tekanan darah idealnya dipertahankan pada 130/80, atau bahkan lebih rendah. Tujuan dari pengurangan tekanan darah pada tingkat ini pada pasien-pasien ini adalah untuk memperlambat kemajuan dari kerusakan ginjal. Pasien-pasien dengan diabetes (diabetes mellitus) dapat juga mendapat manfaat dari tekanan darah yang dipertahankan pada tingkat yang lebih renah dari 130/80. Sebagai tambahan, orang-orang Amerika keturunan Afrika, yang mempunyai suatu peningkatan risiko untuk mengembangkan komplikasi-komplikasi dari hipertensi, dapat mengurangi risiko ini dengan mengurangi tekanan darah sistolik mereka ke lebih rendah dari 135 dan tekanan darah diastolik ke 80 mm Hg atau lebih rendah.
Sejalan dengan pemikiran bahwa risiko kerusakan akhir organ dari tekanan darah tinggi mewakili suatu rangkaian analisa statistik mengungkapkan bahwa mulai dari suatu tekanan darah 115/75 risiko penyakit cardiovascular berlipat dua dengan setiap kenaikkan tekanan darah 20/10. Tipe analisa ini telah menjurus pada suatu pemikiran ulang yang berlanjut mengenai siapa harus dirawat untuk hipertensi, dan apa yang harus menjadi tujuan-tujuan dari perawatan.

Penyebab Hipertensi

Ada dua bentuk hipertensi: hipertensi utama (primary hypertension) dan hipertensi sekunder (secondary hypertension). Hipertensi utama adalah suatu kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi. Penyebab dari hipertensi utama adalah berbagai faktor, yaitu, ada beberapa faktor yang efek-efek kombinasinya menyebabkan hipertensi. Pada hipertensi sekunder (secondary hypertension), yang meliputi 5% dari hipertensi, hipertensi adalah sekunder pada (disebabkan oleh) suatu kelainan spesifik pada salah satu organ atau sistim tubuh.
Hipertensi utama mempengaruhi hampir 75 juta penduduk Amerika, namun penyebab-penyebab dasarnya atau kerusakan-kerusakan yang mendasarinya tidak selalu diketahui. Meskipun demikian, hubungan-hubungan tertentu telah dikenal (diketahui) pada orang-orang dengan hipertensi utama. Contohnya, hipertensi utama berkembang hanya pada kelompok-kelompok atau masyarakat-masyarakat yang mempunyai masukan garam yang cukup tinggi, melampaui 5.8 grams setiap hari. Faktanya, masukan garam mungkin adalah suatu faktor teristimewa penting dalam hubungannya dengan hipertensi utama dalam beberapa situasi. Jadi, kelebihan garam mungkin terlibat dalam hipertensi yang dihubungkan dengan umur yang berlanjut, orang Amerika denga latar belakang Africa, kegemukan, kepekaan/kerentanan turun menurun (genetic), dan gagal ginjal (renal insufficiency).
Faktor-fakor genetik diperkirakan memainkan suatu peran yang menonjol dalam pengembangan hipertensi utama. Bagaimanapun, gen-gen untuk hipertensi masih belum dapat diidentifikasikan. Penelitian saat ini pada bidang ini difokuskan pada faktor-faktor genetik yang mempengaruhi sistim renin-angiotensin-aldosterone. Sistim ini membantu mengatur tekanan darah dengan mengontrol keseimbangan garam dan keluwesan dari arteri-arteri.
Hampir 30% kasus-kasus hipertensi utama diakibatkan oleh faktor-faktor genetik. Contohnya, di Amerika, timbulnya penyakit hipertensi adalah lebih besar diantara orang-orang Amerika keturunan Afrika dari pada diantara orang-orang Caucasians atau orang-orang Asia. Juga, pada individu-individu yang mempunyai satu atau dua orang tua dengan hipertensi, hipertensi adalah dua kali lebih umum dari pada populasi umum. Jarang terjadi, kelainan-kelainan genetik yang tidak umum tertentu yang mempengaruhi hormon-hormon kelenjar adrenal dapat menjurus pada hipertensi.
Mayoritas luas dari pasien-pasien dengan hipertensi utama umumnya mempunyai suatu kelainan istimewa dari arteri-arterinya: suatu perlawanan yang meningkat (kekakuan atau kehilangan kelenturan) pada arteri-arteri kecilnya yang paling jauh dari jantung (peripheral arteries atau arterioles). Arteriole-arteriole mensuplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi-nutrisi kepada seluruh jaringan tubuh. Mereka dihubungkan oleh kapiler-kapiler didalam jaringan dengan vena-vena (the venous system), yang membalikkan darah ke jantung dan paru-paru. Jadi apa yang membuat arteri-arteri peripheral menjadi kaku belum diketahui. Namun, peningkatan kekakuan dari peripheral arteriolar ini hadir pada individu-individu yang hipertensi utamanya dihubungkan dengan faktor-faktor genetik, kegemukan, kurang olah raga, penggunaan garam yang berlebihan, dan umur yang menua. Peradangan juga mungkin memainkan suatu peran pada hipertensi karena suatu peramalan dari pengembangan hipertensi adalah kehadiran dari suatu peningkatan tingkat dari C reactive protein (suatu tes darah untuk tanda/marker dari peradangan) pada beberapa individu-individu.

Obat Alami Tekanan Darah Tinggi
  1. Wortel
    Wortel sangat tinggi akan kalium dan beta-karoten yang terbukti dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Jus wortel membantu menjaga tekanan darah normal dengan mengatur fungsi jantung dan ginjal.
  2. Alpukat
    Asam oleat dalam alpukat dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol. Mereka juga mengandung potasium dan folat, yang keduanya penting bagi kesehatan jantung.
  3. Pisang
    Buah ini tidak hanya bisa meningkatkan energi tetapi juga berguna dalam mencegah penyakit jantung. Studi menunjukkan bahwa satu pisang sehari sudah cukup untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
  4. Brokoli
    Brokoli juga dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi serta penyakit jantung dan risiko stroke.
  5. Kubis
    Kubis tinggi akan senyawa kimia yang disebut asam glutamat, dimana dapat membantu dalam mengurangi tekanan darah. Asam glutamat adalah asam amino yang paling umum dan menyumbang hampir seperempat dari protein nabati dan hampir seperlima dari protein hewani.
  6. Seledri
    Seledri telah lama digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian membuktikan bahwa makan empat batang seledri setiap hari dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, seledri mengandung senyawa natrium dan lainnya yang mungkin memiliki efek samping ketika sejumlah besar tertelan.
  7. Coklat murni
    Coklat murni tidak hanya lezat, tetapi juga baik untuk kesehatan kita. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa makan coklat murni setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sampai 2.9mm Hg dan diastolik 1.9mm Hg. Kunci dari efek coklat murni adalah flavanols yang hadir dalam kakao. Namun tidak semua coklat bisa, Anda perlu membeli coklat murni yang memiliki 60 sampai 70 persen kakao.
  8. Bawang putih
    Makan satu siung bawang putih per hari ditemukan memiliki efek menguntungkan pada pengendalian hipertensi. Dalam sebuah penelitian ditemukan, orang dengan tekanan darah tinggi ketika diberi satu siung bawang putih setiap hari selama 12 minggu, tekanan darah dan kadar kolesterol mereka berkurang secara signifikan.
  9. Bawang bombai
    Seperti bawang putih, bawang bombai juga berguna dalam mengelola hipertensi. Senyawa Sulfur yang terkandung dalam bawang telah terbukti mengurangi tekanan darah tinggi. Hal ini tidak mengherankan karena bawang adalah sepupu dari bawang putih.
  10. Kentang
    Manfaat kesehatan dari kentang sering diabaikan karena biasanya disajikan dengan cara yang tidak sehat, seperti kentang goreng, atau keripik kentang. Namun pada kenyataannya, kentang merupakan sumber serat dan kalium yang telah terbukti dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
  11. Bayam
    Bayam tinggi dengan magnesium dan potasium, yang tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu, folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari homosistein. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelebihan homosistein dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
  12. Biji bunga matahari
    Biji bunga matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kolesterol LDL dalam tubuh. Namun, pastikan bahwa Anda menggunakan biji bunga matahari segar.
  13. Kedelai
    Isoflavon yang ditemukan dalam kedelai telah terbukti memberikan sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Salah satunya adalah membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
  14. Tomat
    Tomat merupakan sumber yang sangat baik dari kalium yang dikenal efektif untuk mengurangi tekanan darah tinggi.
  15. Kunyit
    Kunyit merupakan salah satu rempah yang sangat populer dalam masakan Arab. Sebuah senyawa yang disebut crocetin dalamnya diketahui dapat mengurangi tekanan darah.
  16. Bumbu-bumbu
    Bumbu seperti lada hitam dan kemangi memiliki bahan-bahan aktif yang bermanfaat dalam menurunkan hipertensi.
  17. Ikan salmon
    Salmon tinggi akan asam lemak omega 3 yang membantu untuk mengurangi tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol dan dengan demikian mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
  18. Susu Skim
    Selain sebagai sumber protein yang baik, susu skim juga mengandung kalsium dan vitamin D, dua nutrisi yang bekerja sebagai tim untuk membantu mengurangi tekanan darah hingga 3 sampai 10 persen.
  19. Gandum
    Gandum mengandung beta-glucan yang telah terbukti mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol.
  20. Teh hijau
    Banyak bukti yang menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Sebuah studi yang dilakukan di Taiwan menemukan bahwa orang yang minum setidaknya 20 ons (600 ml.) Teh hijau setiap hari selama satu tahun memiliki risiko 65% lebih rendah memiliki tekanan darah tinggi daripada mereka yang tidak meminumnya.

0 komentar:

Posting Komentar