VIVAnews - Banyak orang mengandalkan alat tes kesuburan. Padahal, tanpa
alat tersebut setiap orang bisa menganalisa sendiri tingkat
kesuburannya. Mengetahui masa subur sangat penting bagi wanita yang
tengah merencanakan kehamilan.
Yang harus Anda lakukan hanya
pengamatan untuk melacak perubahan pada tubuh selama siklus menstruasi.
Berikut tiga caranya, seperti dikutip dari Grace n' Glamour.
1. Cairan serviks
Amati
lendir leher rahim (cervical mucus) yang keluar dari alat kelamin. Anda
harus mengamati konsistensi, volume dan tekstur lendir dalam satu atau
dua bulan, untuk mengamati perubahannya pada waktu ovulasi. Caranya
dengan mengambil dengan jari lendir leher rahim.
Ketika terasa
kering atau tanpa lendir artinya belum mendekati masa ovulasi. Jika
terasa seperti krim, maka mendekati masa ovulasi. Lalu, sebaliknya, jika
terasa basah, tebal dan lengket tandanya Anda dalam keadaan subur. Saat
itu adalah yang tepat untuk berhubungan seksual karena kemungkinan
hamil lebih besar.
2. Siklus menstruasi
Metode ini bisa
dilakukan jika siklus menstruasi Anda teratur yaitu 28 hari. Karena jika
siklus tidak teratur, Anda mungkin tidak dapat menentukan tanggal yang
tepat. Fase subur rata-rata dimulai sejak hari ke 14 setelah menstruasi,
sampai 5 hari menjelang datangnya menstruasi selanjutnya.
Sebelum
mulai melakukan perkiraan fase subur, Anda harus melakukan pengamatan
siklus menstruasi selama minimal enam bulan. Atau, menentukan bahwa fase
subur terjadi 14+2 hari sesudah atau 14-2 hari sebelum menstruasi yang
akan datang.
3. Temperatur tubuh
Mengetahui suhu tubuh
basal Anda merupakan cara lain untuk menentukan masa kesuburan. Sekitar
waktu ovulasi Anda akan mengalami sedikit mengalami lonjakan suhu tubuh.
Tapi metode ini bersifat tambahan, dan untuk menganalisa harus digabung
dengan dua metode diatas.
Minggu, 11 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar